Categories
Home

Risk Prediction & Simulation


Last updated: 27-09-2024 time 8:05 pm

Hello,

” If you’re out there all alone
And you don’t know where to go to
Come and take a trip with me
To future world…” (Future World. Helloween. 1987)

“The greatest danger in times of turbulence is not the turbulence. It is to act with yesterday’s logic.“ – Peter F Drucker

Welcome to the FutureFight for uncertainty
Oleh: Vida S. Dadi, SE., MM., CRBD., CRBC.  Last updated: 25-6-2023 Time 8:34 AM

Tidak ada seorangpun yang mengetahui masa depan. Masa depan bisa cerah atau sebaliknya masa depan bisa menjadi sesuatu yang suram. Tidak diketahuinya masa depan atau masa yang akan datang adalah sebuah hal yang menyenangkan. Bayangkan jika kita mengetahui masa depan, pada prinsipnya jika kita mengetahui masa depan, maka kita tidak memiliki masa depan. Menghadapi masa depan adalah menjadi tantangan tersendiri yang pada gilirannya menjadikan kita selalu waspada, antisipatif terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi di masa depan. Lima menit kedepan saja disebut dengan masa depan. Masa depan terkait dengan waktu. Masa depan adalah rahasia. Kemudian apakah kita akan diam saja menghadapi masa depan? Manusia memiliki akal sebagai senjata untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi dimasa depan.

Kemungkinan atau peluang atau probabilitas dalam konteks manajemen risiko merupakan salah satu unsur dari risiko. Beberapa ahli manajemen risiko menyebutkan kemungkinan dengan istilah likelihood dalam bahasa Inggris. Kemungkinan bisa perkirakan dengan cara seberapa besar atau seberapa banyak kemungkinan tersebut dapat terjadi. Kemungkinan dapat diperkirakan dengan sejumlah frekuensi timbulnya kejadian. Kemungkinan dihitung secara numerik menggunakan angka 0 sampai dengan 1. Nilai kemungkinan (dalam angka) selalu positif. Nilai kemungkinan untuk mengukur adanya kejadian pada masa yang akan datang bersifat acak atau random. Mengapa acak (randomness), hal ini seperti dijelaskan di awal tulisan ini bahwa “Tidak Ada Seorangpun Yang Mengetahui Masa Depan” (Nobody Knows About The Future).

Masa depan hanya bisa di perkirakan, diprediksi, di estimasi dengan pendekatan tertentu. Dalam konteks risiko, pendekatan untuk memperkirakan risiko di masa depan dapat bersifat pendekatan kualitatif, semi kuantitatif dan kuantitatif. Masing-masing pendekatan memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Ketiga pendekatan tersebut dapat digunakan secara bersama-sama dengan saling melengkapi satu sama lain.

Risiko berasal dari bahasa Perancis “risque”. Digunakan dalam bahasa Inggris dengan terminologi “risk” pada tahun 1650 (Roberts, Wallace dan McClure, 2003).

Hopkin (2010) dalam bukunya yang berjudul Fundamentals of Risk Management menjelaskan bahwa risiko merupakan peluang adanya bahaya, kehilangan, dan kecelakaan yang semuanya membawa konsekuensi negatif. Risiko juga mengandung adanya peluang hasil yang positif. Rand Corporation dalam working paper-nya Quantitative Risk Analysis for Project Management yang ditulis oleh Lionel Galway (2004) menyebutkan bahwa risiko adalah peristiwa ketidakpastian yang mungkin akan terjadi pada masa yang akan datang dan membawa dampak negatif (negative impact). Pendapat yang diambil dari Hubbard (2014) oleh Carlsson dan Mattsson (2019) risiko merupakan kondisi ketidakpastian dengan kemungkinan menderita kerugian, adanya bencana atau peristiwa yang tidak diharapkan terjadi.

Investors in Risk Management (IIRM) dalam A Practical Guide to Enterpise Risk Management menyebutkan bahwa Risiko merupakan kombinasi konsekuensi dari sebuah peristiwa dan peluang yang akan terjadi. The Institute of Risk Management dalam ISO Guide 73 menyatakan bahwa risiko adalah pengaruh ketidakpastian terhadap tujuan dimana pengaruh bisa saja sebagai pengaruh positif atau pengaruh negatif atau adanya penyimpangan dari yang diharapkan. Risiko didefinisikan sebagai pengaruh kumulatif terhadap peluang peristiwa yang tidak pasti yang dapat berpengaruh terhadap tujuan baik pengaruh negatif maupun positif (Pritchard, 2015). Risiko merupakan peluang terjadinya bahaya dan potensi kerugian, adanya ketidakpastian yang merupakan fungsi dari ancaman dan peluang (Passenheim, 2010). Risiko menyangkut ketidakpastian yang akan berkembang pada masa yang akan datang (Wenger, Mauer dan Cavelty, 2008). Risiko didefinisikan sebagai ketidakpastian akan hasil, dimana hasil berpeluang positif atau sebagai sebuah ancaman negatif dari tindakan dan peristiwa (The Orange Book, 2004).

Taran, Y., Boer, H., Lindberg, P. (2014) dalam jurnal bisnisnya yang berjudul Incorporating Enterprise Risk Management in the Business Model Innovation Process menjelaskan istilah yang sederhana mengenai risiko, yaitu risiko merujuk kepada ketidakpastian hasil (Chapman dan Ward, 2004).  Risiko adalah sebagai suatu bentuk keadaan ketidakpastian tentang suatu keadaan yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan keputusan yang diambil berdasarkan pertimbangan saat ini. Manajemen risiko adalah suatu bidang ilmu yang membahas tentang bagaimana suatu organisasi menerapkan ukuran dalam memetakan berbagai permasalahan yang ada dengan menempatkan berbagai pendekatan manajemen secara komprehensif dan sistematis. Risiko adalah potensi yang dapat berdampak negatif dan merugikan, sebaliknya risiko apabila dikelola dengam baik akan menjadi peluang yang berdampak positif pada masa yang akan datang. Hasil empiris dalam penelitian yang dilakukan oleh Lam (2004) menjelaskan bahwa risiko mencakup semua instrumen  seperti stock, real estate, bond, FX, oil dan gas, bahkan electricity menunjukkan volatililty dan fluktuasi dalam setiap situasinya.

Risiko dalam bentuk persamaan tingkat pertama (first-level equation for risk) adalah Risk = ƒ(event, likelihood, impact). Persamaan tingkat kedua untuk risiko (second-level equation for risk)  adalah Risk = ƒ(event, hazard, safeguard). Hazard merupakan sumber bahaya dan safeguard sebagai benteng pertahanan terhadap hazard. Dalam manajemen risiko, secara singkat risiko merupakan potensi kerugian yang mungkin terjadi pada masa yang akan datang.

Unsur-Unsur Risiko

Risiko memiliki tiga unsur utama, yaitu peristiwa (event), peluang (probability), dan dampak (impact). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, peristiwa adalah kejadian, hal atau perkara yang benar-benar terjadi. Peristiwa tumpahnya minyak pengeboran lepas pantai Deepwater Horizon merupakan kejadian dan fakta yang menyebabkan bencana dan berdampak negatif. Pendaratan di bulan adalah peristiwa mendaratnya wahana antariksa di permukaan bulan, baik misi berawak maupun misi tanpa awak. Wahana buatan manusia pertama yang mencapai permukaan bulan adalah Luna 2 milik Uni Soviet yang mendarat pada 13 September 1959 merupakan sebuah peristiwa.

Peluang atau probabilitas adalah kemungkinan suatu peristiwa atau kejadian dapat terjadi atau tidak terjadi dan seberapa besar kemungkinan terjadi atau tidak terjadi. Besaran (magnitude) lazimnya dinyatakan dalam bentuk numerik atau angka diantara 0 sampai dengan 1. Probabilitas atau disebut juga frekuensi, yaitu seberapa sering kejadian muncul (Sobol, 1993). Nilai probabilitas 1 adalah kejadian yang pasti terjadi, misalnya bumi mengelilingi matahari sampai dengan sekarang. Sebaliknya nilai 0 memiliki arti sebagai kejadian yang sulit terjadi atau tidak mungkin terjadi, misalnya seekor katak memangsa ular. Probabilitas (probability) juga sinonim dengan likelihood yang memiliki arti peluang untuk sesuatu terjadi.

Dampak (impact) merupakan pengaruh terhadap sesuatu. Pengaruh bisa positif maupun negatif. Dampak juga berarti benturan. Dalam bencana Deepwater Horizon dampak yang dihasilkan adalah negatif. Dalam pembangunan sebuah pembangkit listrik tenaga nuklir berdampak positif bagi masyarakat sekitar sebagai sumber tenaga listrik. Akan tetapi apabila pembangkit listrik tenaga nuklir tadi mengalami kebocoran bahkan meledak maka akan berdampak negatif.

Kerangka Enterprise Risk Management/ERM

KPMG menjelaskan bahwa dalam dekade terakhir manajemen risiko telah bertransformasi dari pendekatan individual secara tradisional dalam setiap departemen menuju pendekatan yang lebih holistik, terkoordinasi dan terintegrasi diseluruh fungsi yang ada didalam organisasi. Pendekatan terintegrasi risiko kemudian dikenal dengan nama Enterprise Risk Management (ERM) (Harvey, 2008).

Mengikuti definisi dari Committee of Sponsoring Organizations of Treadway Commission (COSO, 2004) ERM adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh manajemen, board of director dan personel lain dari suatu organisasi, diterapkan dalam setting strategi dan mencakup organisasi secara keseluruhan, didesain untuk mengantisipasi kejadian potensial yang akan mempengaruhi organisasi, mengelola risiko dalam toleransi suatu organisasi, untuk menjamin pencapaian tujuan organisasi. Definisi yang diberikan oleh British Standards 31100 (BS 31100) ERM adalah pendekatan untuk mengelola risiko kunci bisnis organisasi dan peluang untuk memaksimumkan nilai pemangku kepentingan (stakeholder value) (Hopkin, 2010). Beberapa istilah yang sama, yaitu Organization Risk Management (ORM), Integrated risk Management (IRM) dan Total Risk Management (TRM).

Dua cara perusahaan dalam mengelola risiko:

  1. One risk at time: risiko di desentralisasi dan berdasarkan kompartemen
  2. All risks: melalui strategic framework

ERM merupakan implementasi pengelolaan risiko secara komprehensif, menyeluruh, holistic menggunakan strategic framework. Aspek risiko dikemukakan secara eksplisit dalam strategic-management dan operation-management, dengan dukungan dari setiap level management dalam organisasi. Top-line, middle-line dan bottom-line di dalam organisasi. Dalam bentuk dukungan prasarana/perangkat lunak, yang mencakup budaya risiko dan dukungan manajemen. Serta dukungan prasarana/perangkat keras, seperti ruangan kantor dan peralatan penunjang.  Struktur organisasi manajemen risiko dalam sebuah perusahaan wajib dibentuk. Pengelolaan risiko berbasis ERM bersifat menyeluruh di dalam sebuah perusahaan.

Ketidakpastian kejadian (event) kemungkinan memberikan dampak negatif yang akan merugikan perusahaan pada masa yang akan datang. Dilihat dari aspek waktu kemungkinan (probabilitas) dapat bersifat linier maupun non-linier bahkan dapat bersifat lintasan waktu yang melengkung i.e lebih cepat (time warp-trajectory).

Berdasarkan waktu pengambilan data dibagi menjadi dua, yaitu data time series dan data cross section. Tujuan estimasi risiko adalah untuk memperkirakan kemungkinan dampak negatif yang akan terjadi pada masa yang akan datang untuk paling tidak meminimalisir kerugian pada masa yang akan datang. Risiko memang tidak dapat dihindari, akan tetapi risiko dapat diukur, dikelola dan dikendalikan.

Forward Looking

Dimensi waktu terdiri dari tiga jenis, yaitu masa lalu/dulu (past), masa kini/sekarang (present) dan masa depan/setelah (future). Salah satu pendekatan kuantitatif untuk mengukur risiko pada masa yang akan datang adalah dengan menggunakan pendekatan Monte Carlo Method dengan tujuan untuk mengukur risiko yang akan dihadapi perusahaan pada masa yang akan datang (future) menggunakan data time series historis (past) yang diukur pada saat ini (present) untuk mendapatkan hasil estimasi risiko di masa depan (future outcome) dengan men-generate variabel proxy yang akan diukur dengan sejumlah iterasi tertentu. Mengambil pendapat dari Sobol (1967), Monte Carlo method merupakan sebuah teknik pendekatan pemecahan masalah secara matematis dan pemecahan secara fisik melalui serangkaian kuantifikasi simulasi random. Monte Carlo method adalah teknik eksperimen secara ilmiah, kadang disebut juga dengan terminologi the method of statistical trials. Saat ini dengan adanya kemajuan di bidang teknologi-khususnya komputer-metode Monte Carlo menjadi mudah untuk dilakukan.

 

 

Copyright  © 2024 dataforisk. All rights reserved